Calon Bayi Rohingya Di Pengungsian

by
foto:https://storage.googleapis.com

Puluhan ribu diperkirakan akan lahir di pengungsian Rohingya di Bangladesh.

Wartapilihan.com, Dhaka –Sebuah badan bantuan internasional memproyeksikan bahwa 48.000 bayi akan lahir tahun ini di kamp-kamp pengungsi yang penuh sesak bagi Muslim Rohingya yang telah melarikan diri ke Bangladesh dari negara tetangga Myanmar.

Save the Children memperingatkan dalam sebuah laporan yang dikeluarkan pada hari Jumat (5/1) bahwa bayi yang lahir itu akan berisiko tinggi terkena penyakit dan kekurangan gizi. Selain itu juga berisiko mengalami kematian dini menjelang usia lima tahun. Sebagian besar bayi mungkin akan lahir di tenda, kata agensi tersebut.

“Kamp-kamp tersebut memiliki sanitasi yang buruk dan merupakan tempat berkembang biak bagi penyakit, seperti difteri, campak dan kolera, hal itu sangat rentan bayi yang baru lahir,” kata Rachael Cummings, penasihat kesehatan badan tersebut di Cox’s Bazar, kota terdekat ke kamp-kamp tersebut. “Ini bukan tempat bagi seorang anak untuk dilahirkan.”

Lebih dari 600.000 Rohingya, sebuah kelompok minoritas dari negara bagian Rakhine di barat Myanmar, telah melarikan diri dari apa yang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa disebut sebagai operasi pembersihan etnik oleh gerilyawan militer dan militer Myanmar sejak akhir Agustus tahun lalu. Banyak yang tinggal di tenda-tenda tipis yang terbuat dari plastik dan bambu di kamp-kamp dan permukiman darurat. Hampir 60 persennya adalah anak-anak, banyak di antaranya menderita penyakit dan kekurangan gizi, kata UNICEF.

Seorang pejabat Bangladesh menyebut proyeksi 48.000 bayi itu membingungkan.

“Cukup, ini akan menjadi bencana dan mengerikan bagi kita,” kata Priton Kumar Chowdhury, seorang wakil direktur departemen pelayanan sosial pemerintah di Cox’s Bazar. “Saya tidak bisa membayangkannya, dan pikiran saya sebenarnya tidak tahu bagaimana menghadapi ini.”

Departemennya telah mengidentifikasi lebih dari 36.000 anak yatim piatu di kamp tersebut.

Save the Children mendasarkan proyeksi perkiraan jumlah wanita hamil di antara para pengungsi.

Bangladesh telah melakukan negosiasi dengan Myanmar untuk membuat sebuah protokol untuk kembalinya Rohingya secara sukarela, namun tetap tidak jelas seperti apa dan kapan mereka akan kembali.

Keamanan mereka sangat rentan ketika kembali ke Myanmar. Demikian dilaporkan Associated Press.

Moedja Adzim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *