Buku karya Dr Tiar Anwar Bachtiar yang berjudul Pertarungan Pemikiran Islam di Indonesia meraih penghargaan sebagai buku terbaik non fiksi dewasa di IBF Award 2018.
Wartapilihan.com, Jakarta –Sementara itu untuk kategori fiksi anak, penghargaan diperoleh oleh Dr Alwi Alatas dengan karyanya Aku Cinta Allah, Semua Disayang Allah. Untuk kategori fiksi dewasa diraih oleh Sinta Yudisia dengan buku berjudul Reem.
Sedangkan untuk kategori non fiksi anak, penghargaan diraih oleh Muhammad Yasir dengan bukunya 100 Kisah Teladan Para Khalifah Untuk Anak. Untuk kategori terjemahan, penghargaan diraih oleh Eugene Rogan dengan bukunya The Arabs A History (Dari Puncak Khilafah, Sejarah Arab Islam).
Penghargaan itu diserahkan kepada para penulis dalam acara pembukaan IBF 2018 yang dibuka Wakil Ketua DPR Fadli Zon tadi pagi (18/4).
Pada pameran ke-17 ini, Islamic Book Fair yang mengangkat tema tentang “Meraih Kejayaan Islam Melalui Literasi” diikuti sebanyak 151 penerbit dan 78 non-penerbit, empat stan instansi pemerintah, dan 28 media partner.
Ketua panitia IBF 2018, Mahmud Anis Baswedan mengatakan, total peserta yang ikut dalam pameran ini menempati 274 stan, baik penerbit maupun multiproduk. “Kami berharap, peserta yang ikut dalam pameran ini sukses mendapatkan apa yang menjadi keinginan bersama dalam menawarkan produk-produknya kepada masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut Direktur Akbar Media ini menjelaskan, melalui pameran Islamic Book Fair ini diharapkan mampu menumbuhkan minat baca masyarakat Indonesia menjadi lebih baik lagi. “Karena itulah, kami mengangkat tema pameran ini “Meraih Kejayaan Islam Melalui Literasi” agar semakin tumbuh minat baca masyarakat Indonesia, khususnya pada buku-buku keislaman,” terangnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta, Hikmat Kurnia. Menurut Hikmat, tema tersebut diangkat dengan tujuan semakin tumbuh kesadaran masyarakat Indonesia pada dunia literasi. “Umat Islam pernah berjaya melalui literasi. Lihatlah dinasti Abbasiyah yang sukses menciptakan golden age (masa keemasan dan kejayaan) Islam dengan dunia literasinya,” kata dia.
Dan pada masa itu pula lahir tokoh-tokoh Muslim kenamaan, seperti Imam Al-Ghazali, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Khawarizmi, dan berbagai tokoh muslim lainnya. Bahkan pada masa Dinasti Abbasiyah itu pula, muncul sekolah Islam ternama, yakni Nizhamiyah, dan perpustakaan yang mengagumkan, yaitu Baitul Hikmah. “Dengan spirit itu, kita berharap, semakin tumbuh budaya baca dan menulis,” ujarnya.
Anis menambahkan, pameran Islamic Book Fair 2018 ini juga menghadirkan sejumlah pejabat dan tokoh ulama serta penulis ternama, seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr TGH Zainul Majdi MA (Tuan Guru Bajang), Fadli Zon, wakil ketua DPR, Ustaz Abdul Somad Lc MA, Ustaz Adi Hidayat, Ustaz Bachtiar Nasir, Ustaz Salim A Fillah, KH Adrian Mafatihullah Karim, dan Syaikh Mahmud Al-Mishri.
Sedangkan penulis terkemuka yang dipastikan hadir untuk membedah karya-karyanya adalah Habiburrahman El Shirazy, Tere Liye, Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa, Hanum Rais, Wirda Mansur, dan lainnya. II
Izzadina