Oleh: Dr Adian Husaini
Pada Klinik Pendidikan Kita kali ini, Dr Adian menjelaskan tentang pentingnya mengetahui belajar pada guru siapa, bukan belajar dimana. Silakan menyimak:
Wartapilihan.com, Depok –Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, teman-teman semua, saudara sekalian, sekarang saya sedang di KLCC Kuala Lumpur. Sekarang saya punya program namanya KLIPIK : Klinik pendidikan kita. Kita membedah masalah-masalah aktual yang terjadi di dunia pendidikan kita.
Saya sering mendapat pertanyaan begini karena saya lulus dari S3 ISTAC (International Institute of Islamic Thougt and Civillization) di International Islamic University Malaysia, sebetulnya pendidikan di Indonesia dan Malaysia lebih bagus yang mana. Apa betul Malaysia lebih maju dari segi pendidikan ketimbang Indonesia? Sehingga banyak pelajar-pelajar kita kuliah di Malaysia.
Sebenarnya tergantung. Misalnya saya menilai untuk tingkatan S1 program studi di Universitas di Malaysia ini seperti di Malaya dan sebagainya, menurut saya pribadi, itu hampir sama seperti kampus-kampus kita seperti UI, ITB, UGM dan sebagainya. Bedanya, Malaysia ini pintar menjual universitasnya di tingkat internasional dengan berbagai kemampuan manajerialnya bisa menaikkan rangking universitas mereka di tingkat global. Tapi kalau secara substansi menurut saya untuk tingkat S1 kalau memang program studinya ada di kampus-kampus kita, saya lebih cenderung kalau anak-anak Indonesia untuk kuliah S1 di dalam negeri kecuali bidang-bidang tertentu ada keunggulan misalnya kalau untuk Ulumuddin ke Madinah dan Al-Azhar tentu lebih bagus.
Di Malaysia ada beberapa program studi yang memungkinkan terutama dalam keunggulan bahasa Inggrisnya. Tapi yang penting itu begini kita bukan kuliah dimana tapi kita harus tahu kuliah itu mau belajar apa dan belajar pada siapa. Jadi bukan belajar dimana dan di kampus apa tapi kita mau belajar apa, ilmunya apa, dan gurunya siapa.
Jadi, ada tokoh Islam yang bertanya sama saya mau belajar psikologi kuliah yang bagus dimana? Nah pertanyaan itu kurang tepat yang betul begini “Saya ingin belajar psikologi Islam anak saya ingin mendalami itu. Yang benar itu kuliahnya dimana dan dosennya siapa? Karena guru itu yang paling penting. Dulu di Malaysia ada Prof Malik Badri di bidang psikologi Islam. Di UGM ada Prof Soebandi.
Yang penting ketika anak-anak atau kita mau belajar, yang penting diarahkannya kesitu jadi bukan belajar dimana. Di Malaysia ini tantangannya juga berat, sekarang ini banyak sekali orang kaya yang menyekolahkan anaknya disini. Mulai dari sekolah internasional tingkat SMA cukup banyak.
Sekali lagi pendidikan ini yang penting adalah substansinya. Mau di Jakarta ataupun di Bandung yang penting dia mengerti ilmu apa yang dia cari dan niatnya ikhlas untuk mencari keridhoan Allah sehingga ilmunya menjadi ilmu yang bermanfaat. Silakan mau kuliah di Indonesia ataupun Malaysia yang penting ilmunya manfaat. II