Berlanjut, Ketegangan di Kashmir

by

Ketegangan meningkat setelah pemimpin pemberontak dibunuh. Pemerintah India memblokir akses seluler dan internet serta memberlakukan jam malam.

Wartapilihan.com, Kashmir – Dua tentara India dan dua pejuang tewas dalam bentrokan di Kashmir yang diperintah India pada Kamis (3/8). Ketegangan tinggi terjadi menyusul pembunuhan pemimpin kelompok Lashkar-e-Taiba (LeT).

Pada hari Selasa (1/8), pasukan India membunuh dua pejuang di Kulgam, sebelah selatan kota utama Srinagar, yang salah satunya adalah pemimpin kelompok Lashkar-e-Taiba (LeT).

“Itu adalah operasi yang disengaja dan cepat,” kata seorang perwira militer kepada kantor berita AFP. Dalam insiden terpisah, dua tentara India tewas dan seorang lainnya terluka dalam baku tembak dengan pemberontak di distrik Shopian, kata petugas tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama.

“Tiga tentara dievakuasi melalui udara, tetapi dua di antaranya meninggal sebelum mencapai rumah sakit militer,” kata seorang perwira polisi.

Kekerasan terjadi beberapa hari setelah pasukan India membunuh komandan tertinggi Abu Dujana yang memimpin LeT di Kashmir.

Kematiannya memicu demonstrasi dan bentrokan kekerasan yang menyebabkan setidaknya dua warga sipil, termasuk seorang pelajar remaja, terbunuh.

‘Kekuatan yang berlebihan’
Akeel Ahmed Bhat, 17 tahun, meninggal di rumah sakit pada hari Rabu (2/8), sehari setelah dia dipukuli oleh pasukan pemerintah dalam sebuah demonstrasi yang mengecam pembunuhan Abu Dujana.

“Akeel hanyalah korban sipil lain dari kekuatan yang berlebihan terhadap demonstran,” kata Parvez Imroz, seorang aktivis Kashmir, kepada Al Jazeera.

“Namun, ini pola yang sama untuk pasukan pemerintah, mereka telah menggunakan kekuatan yang tidak proporsional terhadap para pemrotes untuk waktu yang lama,” tambahnya.

Pemerintah memberlakukan jam malam di beberapa bagian Srinagar untuk mengantisipasi protes lebih lanjut terhadap peraturan India.

“Tentara dan polisi sangat brutal terhadap demonstran dan memukul mereka dengan kasar, mereka juga menggerebek rumah warga dan bahkan memukuli wanita dan anak-anak mereka,” kata Imroz.

Pemerintah India juga telah memblokir jaringan internet di Kashmir. “Penggunaan media sosial sangat sering terjadi di kalangan pemuda Kashmir, reaksi ini tidak mengejutkan bagi kita, pasukan ingin menghentikan orang muda berkumpul untuk demonstrasi dengan memblokir jaringan seluler,” tambah Imroz.

Kashmir dibagi dua, India dan Pakistan, yang masing-masing mengelola sebagian darinya, namun keduanya mengklaim wilayah Himalaya secara keseluruhan.

Kelompok pemberontak telah berjuang sejak tahun 1989 untuk porsi yang dikelola India agar merdeka. Hampir 70.000 orang terbunuh dalam pemberontakan tersebut. India memiliki sekitar 500.000 tentara di wilayah ini.

Selama ini India menuduh Pakistan mempersenjatai dan melatih pemberontak, sebuah tuduhan yang disangkal Pakistan.

Sejumlah besar orang muda telah bergabung dengan barisan separatis sejak Juli lalu, dan jumlahnya bertambah setelah pembunuhan pemimpin kelompok LeT.

Moedja Adzim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *