BANGSA YANG SABAR DAN SELALU TERSENYUM

by

Indonesia adalah bangsa yang paling sabar, paling ramah dan paling murah senyum dibanding bangsa-bangsa lain di seluruh dunia. Pendek kata tak ada tandingannya.

Wartapilihan.com, Depok– Orang di Timur Tengah sana nyaris tak bisa sabar dan tak bisa tersenyum kalau seandainya Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam tidak diutus di sana.

Beda dengan di negeri ini, tak ada Nabi diturunkan di sini, namun kesulitan bagaimanapun bentuknya bangsa ini tetap bisa bersabar, tersenyum dan bahkan dibuat becanda.
Sehingga bahasa satiris dan sarkastis yang digunakan pun selalu mengundang senyum dan tawa.

Adapun bangsa ini ramah tamah dan murah senyum, mungkin dikarenakan alamnya yang permai, penuh dengan gemersik daun di semilir angin, diselingi kecipak air di batu dan kicau burung bernyanyi di sepanjang hari.
Alam yang penuh berkah inilah barangkali yang menumbuhkan naluri ramah bagi penduduknya.
Dan juga tak mungkin dinafikan, agama pun telah menyumbangkan budaya sabar yang nyaris tiada bandingannya.

Sebagian besar orang Eropa dan asing lainnya, dan bahkan tetangga yang masih serumpun pun yang pernah berkunjung ke negeri ini mengatakan bahwa mereka sangat kagum dan merasa jatuh cinta kepada Indonesia karena penduduknya yang begitu ramah dan murah senyum, yang mau mengajak tamu asing berbicara tanpa tamu asing itu mengeluarkan sepeserpun untuk itu.

Ditambah pula budaya negeri ini pun sangat beragam dengan berbagai kuliner yang memanjakan selera di samping pemandangan alamnya yang sangat indah bak potongan surga yang jatuh kebumi.

Semua itu adalah merupakan sumber devisa yang tak habis-habisnya bagi bangsa ini.
Belum lagi kekayaan bumi, hutan, sungai dan gunung yang berlimpah emas dan permata yang membuat bangsa ini menjadi begitu tenteram dan selalu tersenyum.

Tapi sayang, silih bergantinya rezim berkuasa di negeri ini nyaris tak mampu membahagiakan rakyatnya kalau tak bisa dibilang malah menyengsarakan.
Namun bangsa ini tetap tak kehilangan kesabaran atau kehilangan senyum serta tawanya yang renyah.

Memang ada kalanya mereka marah dan turun ke jalan namun tak satupun penguasa lalim yang mereka bantai seperti di luar negeri.
Dalam himpitan kesulitan hidup di mana kesabaran mestinya telah menjadi beban pun mereka tetap tersenyum.
Dan celakanya kesabaran dan keramahan mereka dimanfaatkan oleh rezim untuk melanggengkan kekuasaannya yang korup dan nepotism yang berselingkuh dengan korporat busuk.

Kini kesabaran mereka sedang diuji dengan aturan-aturan yang menindas.
Harta kekayaan alam mereka dijarah di atas persekongkolan rezim dengan korporat rakus dan imperalis asing.
Masihkah mereka tersenyum dan mengolah satiris dan sarkastis yang memancing senyum dan tawa ?

Saya rasa tetap masih, karena sudah terbiasa hingga sampai suatu saat di mana lambaian berubah jadi kepalan, dan batu jadi peluru….

Suka atau tak suka penguasa lalim pasti diturunkan bila tidak bersedia lengser, betapapun bangsa ini terkenal sabar dan murah senyum…

( Iwan Hasanul Akmal )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *