Wartapilihan.com, Kuala Lumpur – Rusia masih membunuhi warga Muslim Suriah. Namun, negara itu getol memperebutkan keuntungan dari bisnis produk halal dunia, termasuk dari dalam negeri sendiri.
Pasar produk halal di Rusia menggiurkan. Pasalnya, Islam di negeri ini agama dengan pemeluk terbesar kedua setelah Kristen Ortodoks, yakni sekitar 21-28 juta penduduk atau 15-20% dari sekitar 142 juta penduduk.
Kantong-kantong Muslim di Rusia antara lain: Avar, Adyghe, Balkar, Nogai, Chechnya, Circassian, Ingush, Kabardin, Karachay, dan Dagestan. Pun di daerah Sungai Volga Tengah yang banyak dihuni penduduk Tartar dan Bashkir.
Menurut Global Islamic Economy Report tahun 2016/2017 oleh Thomson Reuters, pendapatan Russia dari produk halal tahun 2015 sebesar 316 Milyar Dolar. Lebih rendah dibanding perolehan China, Amerika Serikat, Jepang maupun India dari sektor yang sama.
Mengejar ketertinggalan tersebut, Rusia bakal menggelar Moscow Halal Expo pada 16-18 November 2017.
Menurut Anna Pimenova, Direktur Departemen Perdagangan Luar Negeri Haleda LLC, eksibisi produk halal itu akan menampilkan produk dari Negara-negara Persemakmuran Independen atau CIS (Commonwealth of Independent States).
CIS eksis sejak 2014 dengan anggota terdiri: Russia, Azerbaijan, Uzbekistan, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Moldova, Tajikistan, dan Armenia. Turkmenistan dan Ukraine menjadi anggota tidak resmi, sedang Georgia keluar dari persemakmuran pada 2008.
‘’Pameran ini juga akan diikuti oleh ratusan perusahaan dari puluhan negara di dunia,’’ ujar Anna saat ditemui di ajang Malaysia International Halal Showcase (Mihas) XIV di Kuala Lumpur, Kamis (6/4) siang. |
Redaksi : Nurbowo