Aspek Metafisika Dalam Virus Corona

by

Di tulisan ini redaksi Tempo menyatakan bahwa virus Corona tidak ada hubungannya dengan perlakuan Cina terhadap Muslim Uighur. Memang kalo dikaitkan dengan ‘sebab akibat fisik’ tidak terkait.

Wartapilihan.com, Depok— Tapi sebagai Umat Islam kita juga meninjau dari aspek metafisika (tasawuf). Dimana sebuah perbuatan dosa besar (kezaliman yang luar biasa terhadap Muslim Uighur), akan Allah kirim azab terhadap pelakunya. Link Tempo: https://cekfakta.tempo.co/fakta/577/fakta-atau-hoaks-benarkah-munculnya-virus-corona-terkait-dengan-perlakuan-cina-pada-muslim-uighur

Mungkin dari ilmu sains sebabnya adalah budaya makan binatang-binatang liar seperti kelelawar, ular dll. Ini juga bisa dikatakan sebagai penyebab. Karena dalam Islam, makanan-makanan yang haram itu bisa berakibat merusak baik ‘fisik’ maupun psikis. Tapi pertanyaannya kemudian, mengapa Allah kirim penyakit Corona yang sadis ini setelah Cina memperlakukan kezaliman terhadap 1 juta penduduk Uighur?

Cina menolak mereka memperlakukan kezaliman terhadap Muslim Uighur. Tapi faktanya, saksi-saksi, para jurnalis barat, komisi HAM PBB, menyatakan Cina menzalimi Muslim Uighur. Dunia tentu percaya terhadap saksi-saksi dari luar daripada pemerintah Cina. Dan bukankah dalam ajaran komunis, kebohongan dibolehkan? Doktrin Marx menyatakan bahwa tujuan menghalalkan cara. Dan bagi komunis kekuasaan adalah kenikmatan tertinggi.

Rasulullah Saw menyatakan : Ada dua pintu yang disegerakan balasannya di dunia. Yaitu kezaliman dan durhaka (kepada orang tua yang shalih). (HR Hakim).

Aspek metafisika ini bisa kita lihat juga dalam kasus penyakit Aids. Dimana penyakit ini muncul tiba-tiba pada orang yang sering berganti-ganti pasangan tanpa pernikahan yang sah (free sex). Penyakit Aids atau penyakit kelamin yang mengerikan juga menimpa pada mereka yang berperilaku homo (gay/lesbi). Kaum sekuler atau komunis tidak percaya aspek metafisika atau tasawuf ini. Kita kaum Muslim percaya.

Cina kini ingin menjadi penguasa dunia menyaingi Amerika. Tapi seperti pernyataan temen saya, Buni Yani, kini Cina menjadi problem maker daripada problem solver di dunia. Akankah pemerintah kita mengambil hikmah dari Virus Corona dan perlakuan zalim Cina kepada Muslim Uighur ini? Ataukah pemerintah tetap menganggap Cina sebagai Tuan Besar karena telah memberi hutang trilyunan? Hanya pemerintah yang jahil, bila tidak mengambil hikmah besar dari kasus Corona ini.

Wallahu azizun hakim. (Nuim Hidayat).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *