Kawasan Terpadu Asrama Haji Embarkasi Palembang Diresmikan. Ada Ka’bah, Lintasan Sa’i, dan tiga tugu untuk melontar jumroh. Ikon baru wisata religi.
Wartapilihan.com, Palembang –Dengan mencium “hajar Aswad” dan berlari-lari kecil di antara Pilar Hijau di lintasan Sa’i antara “Bukit Shafa dan Marwah”, Gubernur Sumatera Selatan(Sumsel), Haji Alex Noerdin, meresmikan Kawasan Terpadu Asrama Haji Embarkasi Palembang, Selasa Siang(8/8).
Kawasan yang dibangun sejak 2012 itu secara bertahap menampakkan sosok yang sebenarnya. Ada Ka’bah, lintasan Sa’i, dan tiga tugu (Ula, Wusta, dan Aqabah) untuk melontar jumroh yang dibuat dengan ukuran yang sama dengan yang ada di Mekkah.
Selain tempat prosesi manasik haji, kawasan yang memiliki bangunan seluas 4.500 meter persegi ini juga dilengkapi dengan mock up Airbus 330-300(yang biasa digunakan mengangkut jamaah haji Indonesia), hotel Syariah, serta museum sejarah Islam.
Prosesi manasik haji dibuat sama dengan aslinya(seperti besarannya Ka’bah, panjang lintasan Sa’i, dan tugu untuk melontar jumroh), menurut Alex Noerdin, agar jamaah haji Indonesia mendapat gambaran yang sebenarnya tentang situs-situs ritual tersebut.
“Selama ini manasik haji dilakukan dengan replika Ka’bah yang berukuran kecil dan lingkaran tawaf yang berukuran jauh dari yang sebenarnya,” kata Alex Noerdin kepada Warta Pilihan. “Begitu sampai di Mekkah, mereka kaget, ternyata Ka’bah itu besar, tidak seperti bayangannya ketika mengikuti manasik haji,” tuturnya sembari mengumbar senyum. “Mereka tidak mempersiapkan secara fisik, bahwa tawaf dan sa’i yang sesungguhnya itu cukup menguras tenaga,” paparnya.
Dengan adanya replika situs-situs manasik haji yang besarannya dibuat sama dengan yang ada di Ka’bah, diharapkan para jamaah haji –dan Umroh– sejak di tanah air bisa mempersiapkan mental dan fisiknya dalam menjalankan ibadah haji.
Kawasan terpadu Asrama Haji ini satu-satunya di Indonesia –dan dunia– serta menjadi ikon baru sebagai tujuan wisata reliji.
Herry Mohammad
