Wartapilihan.com, Jakarta – Amazing! Menyaksikan dari dekat bagaimana suaminya dikeroyok secara brutal, dibacok kepalanya, ditusuk lehernya, dan dibabat pergelangan tangannya, perempuan ini tetap mampu mengendalikan diri. Alih alih histeris dan pingsan, ia malah sempat melakukan perlawanan. Dan dengan daya upaya sendirian, ia berhasil menyelamatkan suaminya ke sebuah rumah sakit.
Itulah Irina Ustinova, istri Pakar Teknologi Informatika Alumnus ITB Hermansyah yang dikeroyok dan dibacoki orang beberapa waktu lalu.
Seperti dituturkan Teuku Gandawan, alumni ITB dan aktivis yang masih kerabat Hermansyah, Irina pada 11 Juli 2017 menuturkan kronologis pembacokan suaminya.
Hermansyah (46) diserang pada Ahad (9/7) pagi di ruas jalan tol Jagorawi. Tepatnya di Km 6 antara Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Tol JORR (Jakarta Outer Ring Road).
Menurut Irina, muslimah asal Rusia, usai raun-raun di Jakarta (konon dalam rangka merayakan ultah Irina), sekitar pukul 02.45-03.00 ia dan suami meluncur ke Depok melalui jalan tol dalam kota menuju tol Jagorawi.
Sekitar pukul 03.00-03.10, datang mobil yang bergerak ugal-ugalan dari sisi kanan mobil yang disetir Hermansyah. Bemper belakang kiri mobil itu kemudian menyerempet bemper depan kanan mobil Hermansyah.
Hermansyah mengejar penyerempetnya. Terjadi kejar-kejaran yang berhenti setelah mobil Herman berhasil memalangkan sebagian bagian depan mobil di hadapan mobil lawan balap.
Segera setelah kedua mobil berhenti, muncul mobil lain di belakang mobil Herman. Pengemudinya mengelakson dan memberi isyarat lampu meminta diberi jalan.
Menurut Irina, permintaan itu diabaikan Hermansyah karena masih ada dua lajur kosong di sisi kiri.
Saat Hermansyah baru sebelah kaki menjejak keluar mobil, dia dikerubuti 4-5 orang penumpang dua mobil lain tadi.
Pemukulan dan penyerangan dengan senjata tajam berlangsung sangat cepat.
Irina keluar dari mobil. Ia memutar lewat belakang mobil dan menyerang seorang pengeroyok dengan senjata payung. Namun dia dijambak dan dipukul dua kali kepalanya.
Datang dua buah mobil petugas Jasa Marga yang berhenti persis di depan mobil Hermansyah. Dari keduanya, turun sejumlah petugas. Sedang para penyerang bergegas kabur ke arah Cibubur.
Terjatuh dengan luka pukul dan tusuk, Hermansyah masih bisa bangkit dan duduk di kursi supir. Petugas Jasa Marga memintanya menepikan mobil.
Irina minta tolong petugas Jasa Marga memindahkan tubuh Hermansyah yang penuh luka, ke kursi belakang. Namun, tak seorangpun yang membantu. Akhirnya Irina membopong sendiri Hermansyah dan memindahkannya. Ia lalu menepikan mobil.
Sekitar pukul 03.10-03.30, Irina meminta bantuan kepada petugas Jasa Marga untuk segera memanggilkan Polisi dan Ambulans. Setelah menunggu sekitar 20 menit, datang satu mobil emergency tol, yang ternyata bukan mobil ambulans.
‘’Mana rumah sakit terdekat?’’ Irina bertanya kepada petugas Jasa Marga. Namun tidak ada jawaban dari petugas Jasa Marga. Mereka meminta Irina menunggu polisi dan mencegahnya menyalakan mobil.
Melihat kondisi Hermansyah yang terus memburuk, Irina melarikan mobilnya menuju RS Hermina Depok tanpa ditemani petugas Jasa Marga. Irina mengambil jalur exit pintu Cijago.
Sekitar pukul 03.45-03.55, Irina sampai di UGD RS Hermina Depok dan mengurus penyerahan korban Hermansyah ke petugas UGD.
Demi keamanan dan kenyamanan, pada Ahad malam pasien dipindahkan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Di sini pasien dijaga dengan ketat. Kondisinya terus membaik. [bowo]